Mengenal Seluk Beluk Direct Listing
Sejak Spotify memasarkan sahamnya, mungkin anda jadi penasaran apatersebut penjualan saham melewati direct listing.
Biar rasa penasaranmu segera terobati, di sini akan diulas dengan teknik yang sangat sederhana. Seperti inilah penjelasannya.
Mengenali Direct Listing
Dalam memasarkan saham, perusahaan dapat memilih dua cara. Pertama, dengan teknik tradisional
melewati Initial Public Offering (IPO). Cara ini telah jadi langganan
semua perusahaan. Kamu mesti
memakai jasa makelar atau underwriters. Underwriters berikut yang bakal menilaiharga saham sebelum dilempar ke pasaran.
Underwriters punya tidak sedikit pegangan dalam menilai harga, sepertimenyaksikan permintaan dari pasar tersebut sendiri. Inilah yangdinamakan dengan bookbuilding.
Underwriters dapat menjamin
penjualancocok dengan
permintaan.
Cara kedua ialah dengan direct listing. Di sini anda menjual saham secara langsung tanpa perantara, laksana yang dilaksanakan oleh Spotify. Spotify memasarkan langsung saham yang dipunyai dengan menghapus peran underwriters. Keputusan Spotify
ini dapat memukul jatuh IPO.
Dengan saham yang dimiliki, mereka pun
memasarkan langsung saham ke pasar.
Keuntungan Direct Listing Process (DLP)
Saat ini, sudah tidak sedikit perusahaan yang lebih
memilih DLP sebagaicara penjualan
saham. Hal ini tidak jauh dari deviden yang
ditawarkan dari DLP, seperti:
1. Bisa Menghemat Pengeluaran
Perusahaan tidak perlu menerbitkan bujet lebih guna komisi sebab tanpamelalui underwriters.
Inilah kenapa tidak sedikit perusahaan
startup memilih direct listing dalam penjualan sahamnya. Pasalnya, jasa
underwriters tidaklah murah. Tarif yang biasa mereka pasang ialah sebesar 2-8 persen.
2. Stabilitas Harga Saham
Perusahaan teknologi memerlukan metode yang menciptakan nilai sahamnya tetap
stabil sebab harga sahamnya dapat turun menyeluruh dalam
masa-masa cepat. Itu sebabnya,
opsi mereka jatuh pada direct listing. Meskipun deviden yang didapatkan tidak
begitu banyak, namun mereka
tidak mesti menanggung risiko
harga saham yang sewaktu-waktu turun drastis.
Banyak perusahaan memilih cara ini sebab direct listing memberikangaransi stabilitas harga saham. Saat memasarkan saham melewati
IPO,anda memang dapat mendapatkan tidak sedikit keuntungan dari eskalasi harga saham. Namun, dapat jadi sesudahnya, nilai sahammu dapat turun kapan saja sebab harganya yang fluktuatif.
Sedangkan andai memakai direct
listing, anda akan menemukan investor yang dapat bertahan lama dan enggak melulu mengincar deviden yang cepat.
Siapa pun empunya saham dalam
sebuah perusahaan dapat menjual
sahamnya karena dipasarkan langsung.
Baik tersebut para investor hingga karyawan, bila memang punya saham di
perusahaan, ya dapat saja
menjualnya. Tentu kamu dapat menjual
sahammu secara fair tanpa terdapat manipulasi
dari underwriters. Dengan teknik ini,
proses penjualan saham lebih tersingkap
dan lebih praktis.
Pada dasarnya, selain fasilitas yang ditawarkan, pun ada risikonya. Tidak ada garansi saham dapat laku dengan harga tinggi, tidak terdapat promosi, dan tidak terdapat investor jangka panjang. Semua pulang lagi pada situasi dan keperluan perusahaan. Bisa jadi sesudah Spotify mulai menggunakan direct listing, bakal ada tidak sedikit perusahaan menengah ke atas menggunakan teknik ini juga.
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Seluk Beluk Direct Listing"
Posting Komentar